Minggu, 30 Mei 2010

Negeri Para Bedebah

kalau ada yang tanya aku saat ini tentang puisi apa yang paling bagus, maka dengan lantang aku menjawab Negeri Para Bedebah. bukan aku tidak menyukai karangan-karangan para pujanga linnya, tapi puisi ini begitu jujur dan menggambarkan apa yang aku (sebagai orang kecil) rasakan. bagaimana gregetnya aku melihat tingkah para bocah tua nakal (pejabat negara yang taunya hanya menjalani proses penggemukan perut) yang menyebut kata rakyat hanya pada saat kampanye saja. kasihan! mereka tak ubahnya seperti para pengemis yang berdasi si saat kampanye tiba. tapi begitu mereka telah menempati posisi yang agung, mereka lupa dengan janji. apalagi berbagi.
dan puisi inilah yang mewakili aku. dan keterlaluan....kalau mereka yang disebut dalam puisi ini tidak merasa. kecuali mereka memang terlahir sebagai sosok manusia tanpa hati nurani.

**********************************************************************************


Puisi Negeri Para Bedebah
Karya:Adhie Massardi

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

1 komentar: